Friday 28 December 2012

Kasus HIV/AIDS Masih Meningkat Sepanjang 2012

http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1941403/kasus-hivaids-masih-meningkat-sepanjang-2012

Oleh: Dahlia Krisnamurti
gayahidup - Kamis, 27 Desember 2012 | 21:09 WIB

Headline

INILAH.COM, Jakarta - Kasus HIV/AIDS masih menjadi musuh besar yang menakutkan di Indonesia. Terbukti, sepanjang 2012, ribuan kasus baru penyakit itu meningkat di kota-kota besar.
Sebanyak 5.489 kasus baru HIV dan 1.317 kasus baru AIDS dilaporkan terjadi di Indonesia pada kuartal ketiga atau sepanjang Juli hingga September 2012. Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan pada kuartal kedua sebanyak 3.892 kasus baru HIV dan 1.673 kasus baru AIDS.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, merujuk Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III Tahun 2012 yang dikirimkan kepada Menteri Kesehatan RI, menyebutkan, persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25 - 49 tahun sebanyak 73,7%. Kemudian diikuti kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 15% dan kelompok umur di atas 50 tahun sebanyak 4,5%.
"Rasio kasus HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1," kata Prof Tjandra, dalam siaran persnya yang di terima INILAH.COM, Kamis (26/12).
Menurut Prof Tjandra, persentase faktor resiko HIV tertinggi hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sebanyak 50,8%, penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun sebanyak 9,4%, dan LSL (Lelaki Seks Lelaki sebanyak 7%.
Sedangkan untuk presentase kasus AIDS tertinggi terjadi pada kelompok umur 30 - 39 tahun sebanyak 40,7%, diikuti kelompok umum 20-29 tahun yakni 29 persen dan kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 17,3%. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
Provinsi Bali menempati urutan pertama sebanyak 1.012 untuk jumlah kasus AIDS tertinggi di Indonesia. Disusul pada urutan kedua yakni dari Provinsi DKI Jakarta sebanyak 648 kasus, Jawa Tengah sebanyak 140 kasus, Jawa Barat 80 kasus dan Kepulauan Riau 78 kasus.
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2012, kasus HIV-AIDS tersebar di 341 atau 71 persen dari 497 kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali (1987), sedangkan yang terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah Provinsi Sulawesi Barat.
Sedangkan untuk jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2012 sebanyak (92.251 kasus). Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (21.775 kasus), diikuti Jawa Timur (11.994 kasus), Papua (9.447 kasus), Jawa Barat (6.640 kasus), dan Sumatera Utara (5.935 kasus).
Laporan ini juga menyebutkan, jumlah kasus AIDS tertinggi adalah wiraswasta (4.604 kasus), diikuti ibu rumah tangga (4.251 kasus), tenaga non-profesional (karyawan) (4.056 kasus), buruh kasar (1.512 kasus), petani/peternak/nelayan (1.497 kasus), penjaja seks (1.320 kasus) dan anak sekolah/mahasiswa (1.022 kasus).
Kemudian jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (7.527 kasus), DKI Jakarta (6.299 kasus), Jawa Timur (5.257 kasus), Jawa Barat (4.098 kasus), Bali (2.939 kasus), Jawa Tengah (2.503 kasus).
Sementara, Kalimantan Barat (1.699 kasus), Sulawesi Selatan (1.377 kasus), Riau (775 kasus), dan Sumatera Barat (715 kasus). Angka kematian (CFR) AIDS menurun dari 2,8% pada 2011 menjadi 1,6% pada September 2012. [mor]

Ditemukan, Teknologi Kondom dengan Obat Anti HIV

http://life.viva.co.id/news/read/378158-ditemukan--teknologi-kondom-dengan-obat-anti-hiv
Mutia Nugraheni, Tasya Paramitha

Kondom bisa hancur dengan sendirinya jika dibiarkan di udara terbuka.


VIVAlife - Pemakaian kondom tujuan utamanya adalah sebagai perlindungan. Kini, peneliti dari University of Washington telah menemukan teknologi untuk memaksimalkan fungsi tersebut. Teknologi berupa micro-fibers electrospinning ini nantinya akan digunakan dalam pembuatan kondom wanita.

Kondom tersebut, seperti dilansir dari Daily Mail, akan melindungi wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan, melepaskan obat anti-HIV atau pencegahan penularan berbagai jenis penyakit seksual lainnya. Uniknya, kondom ini dapat hancur dengan sendirinya melewati periode waktu tertentu.

Micro fiber yang jadi bahan utama kondom tersebut memang memiliki sifat yang mudah hancur dan larut. Hanya dengan berada di dalam udara terbuka, kondom bisa hancur dengan sendirinya.

"Electrospinning
 menggunakan medan listrik untuk melontarkan sebuah cairan melaului udara," ujar salah satu peneliti.

Ia juga menjelaskan bahwa cairan yang dilontarkan tersebut dalam bentuk serat dengan skala sangat kecil yaitu nanometer. Serat dapat dimanipulasi untuk mengontrol kelarutan material, kekuatan dan bahkan geometri.

"Karena fleksibilitas ini, serat tersebut menghantarkan obat-obatan lebih baik daripada bahan teknologi yang ada seperti gel, tablet, atau pil," kata peneliti.

Para peneliti yang bekerja pada proyek ini mengatakan bahwa mereka berharap bahwa teknologi serupa dapat menjadi platform yang inovatif. Dalam hal ini, terutama untuk teknologi pengobatan dalam mempermudah menyalurkan obat ke saluran reproduksi wanita. (umi)

Saturday 15 December 2012

Penderita HIV-AIDS Masa Kini Tak Cuma Menunggu Vonis Mati

http://health.detik.com/read/2011/11/30/165349/1779422/775/penderita-hiv-aids-masa-kini-tak-cuma-menunggu-vonis-mati



Jakarta, "Gue HIV/AIDS, So What Gitu Lho!". Kata-kata di atas mungkin tidak akan pernah saya dengar saat saya masih menjadi dokter muda alias koassisten di FKUI. Tahun 2000 awal orang masih ngeri mendengar kata HIV. Kata HIV lebih identik dengan kematian begitu juga penderitanya. 

Pasien dengan HIV lama-lama akan menjadi AIDS dan akhirnya meninggal karena daya tahan tubuhnya makin menurun. Apalagi hal ini dipercepat dengan stres dan depresi yang dialami pasien akibat menderita HIV-AIDS, kesulitan menerima kondisinya dan ketakutan akan kematian akan memperparah itu.

Tapi sekarang saya biasa menemukan pasien yang datang untuk berkonsultasi untuk masalah ketergantungan zat mengatakan dirinya HIV dan tidak ada masalah dengan hal itu. Pasien bisa hidup normal seperti biasa dan bahkan banyak yang berkeluarga. 

Memang banyak hal-hal yang baru berhubungan dengan perilakunya sebagai manusia. Makan obat antiretroviral (ARV) secara teratur dan berhubungan badan dengan kondom walaupun dengan istri sendiri adalah hanya sebagian dari perubahan pola perilaku yang terjadi pada pasien.

Walaupun belum ada obatnya sampai saat ini, pasien dengan HIV-AIDS sekarang sudah lebih mampu menjaga kondisinya dengan obat yang baik dan pola hidup yang sehat. 

Keterpurukan mental akibat mengidap virus ini juga semakin bisa terkikis karena banyaknya organisasi atau LSM yang bersedia membantu dalam mendukung pasien-pasien yang membutuhkan dorongan untuk tetap bertahana hidup.

Harapan Hidup

Salah satu hal yang menjadi berbeda antara sekarang dengan dahulu adalah Harapan Hidup. Pasien dengan HIV-AIDS di zaman dahulu kesannya sudah tidak mampu lagi berbuat apa-apa. Mereka akan tidak panjang umurnya dan mati sia-sia. 

Saat ini walaupun mereka mengidap virus HIV bahkan sudah menderita AIDS, mereka mempunyai harapan hidup lebih lama dengan obat dan pola hidup yang sehat. 

Masalah ketakutan akan kematian sudah tidak menjadi persoalan besar bagi sebagian penderita AIDS. Bahkan untuk yang pernah mendekati ajal sekalipun.

Apalagi hal ini kemudian didukung kegiatan yang berguna buat pasien-pasien dengan HIV-AIDS ini. Banyak yang kemudian menjadi konselor HIV-AIDS. Menjadi penyuluh bagi anak-anak muda yang masih perlu mendapatkan pencerahan tentang bahaya narkoba. 

Menjadi penyemangat dan pendamping buat orang-orang yang sakit juga adalah bagian yang menurut hemat saya paling mempunyai efek buat keberhasilan seorang pasien HIV menjalani hidupnya. 

Mampu lepas dari bayang-bayang penyakit mematikan lalu membantu orang yang senasib untuk melewatinya adalah hal yang sangat membanggakan. Inilah yang bisa menjadi harapan dalam kehidupan pasien-pasien HIV-AIDS ini.

Perjalanan Panjang

Perjalanan teman-teman yang menderita HIV-AIDS masih panjang. Mereka semua tentunya memerlukan dukungan dari banyak pihak terutama pemerintah. Obat antiretroviral yang mahal mungkin sangat sulit buat sebagian orang memenuhinya. Untungnya sekarang ini diberikan gratis buat mereka.

Selain obat tentunya keberdayaan mereka sebagai manusia juga perlu ditingkatkan. Pengidap virus HIV-AIDS bisa hidup layaknya orang normal dengan pengobatan dan pola hidup sehat yang baik. Perkembangan virus bisa ditekan dengan hal ini. 

Tentunya lebih baik lagi jika rasa bahagia timbul juga sebagai pelawan stres yang bisa saja timbul karena faktor-faktor lingkungan sehari-hari. Berkurangnya stigma bagi para penderita HIV-AIDS juga akan membuat mereka menjadi orang yang lebih baik dan kita bisa berkontribusi cukup dengan sikap empati.

Semoga kita semua semakin mampu memahami teman-teman kita yang menderita HIV-AIDS. Selamat Hari AIDS Sedunia 1 Desember.
Salam Sehat Jiwa

Penulis
dr. Andri, SpKJ
Psikiater Bidang Psikosomatik Medis
Anggota The American Psychosomatic Society
Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera Tangerang
email: mbahndi@yahoo.

Friday 14 December 2012

Manwin porn CEO who bankrolled 'no condom' campaign arrested for tax evasion in E.U.

http://www.aidshealth.org/archives/15348

Condoms in Porn/Measure B goes into effect Friday, December 14

 
Manwin’s Fabian Thylmann arrested last week in Belgium for suspicion of tax evasion in Germany
Separately, AHF says Manwin’s funding of the ‘No on B’ campaign in Los Angeles constituted illegal foreign contributions to a U.S. election campaign; with over $150K in donations, elusive Luxembourg-based adult entertainment company was largest single donor to the ‘No on B’ campaign, which sought, unsuccessfully, to defeat Measure B, the County of Los Angeles Safer Sex in the Adult Film Industry Act
LOS ANGELES (December 11, 2012) The porn industry’s Fabian Thylmann, managing partner ofManwin, the elusive Luxembourg-based adult entertainment company that was the largest single donor to the ‘No’ on Ballot Measure B campaign which sought—unsuccessfully—to block a Los Angeles County ballot measure that now requires condom use in adult film productions, was arrested last week in Belgium for suspicion of tax evasion in Germany. According to a news report on theAVN website, Thylmann “…has been taken into custody by Belgian officials on an arrest warrant issued by a German court on suspicion of tax evasion. Contrary to some news reports, AVN has learned that Thylmann was arrested late last week, reportedly at the Belgian airport.” Thylmann remains in custody in Belgium awaiting extradition to Germany to answer to the charges.
In October, officials from AIDS Healthcare Foundation (AHF) had separately complained to officials at the Federal Elections Commission (FEC) about what they believed was money laundering and illegal campaign donations made by Manwin to a United States election campaign made by a foreign company and/or foreign nationals. With over $150,000 in donations, Luxembourg-based Manwin appeared to be largest single donor to the ‘No on B’ campaign to defeat Los Angles County Ballot Measure B, the County of Los Angeles Safer Sex in the Adult Film Industry Act, which AHF spearheaded. Measure B passed with an overwhelming margin of the voter support—57% in favor to 43% opposed. The ballot measure now requires producers of adult films to obtain a public health permit from the County, follow all health and safety laws, including condom use, and pay a permit fee to cover enforcement of the law.
“From our reading of the campaign finance filings and our own research into the issue over the past few months it appears that a foreign porn cartel—Manwin—provided the major funding for the opposition campaign to our successful condoms in porn ballot measure, something that appears to be illegal,” said Michael Weinstein, president of AIDS Healthcare Foundation (AHF) and one of the five named proponents of the ballot initiative. “Now, Manwin’s Thylmann is arrested in Belgium for tax evasion, the first cousin of money laundering. While we are happy that funds from Manwin did not seem to adversely affect the outcome of the Measure B election, we nevertheless urge the FEC to continue its investigation of our complaint against Manwin over what we believe to be tainted and illegal campaign contributions.”
After closely examining the legally required campaign finance reports filed with the Office of the Los Angeles County Registrar Recorder/County Clerk by opponents of Ballot Measure B – the ‘Recipient Committee Campaign Statements,’ – backers of the so-called ‘condoms in porn’ measure in Los Angeles County from AHF and elsewhere believe that the bulk of the funding behind opposition to the measure came from Manwin. The murky origin of the donated funds raises serious questions about money from a foreign porn cartel possibly being directed to an election campaign in the United States—an illegal act that constitutes a felony.
Over the course of the election campaign, the ‘No on Government Waste, No on Measure B-Major Funding by Manwin USA’ committee received the largest amount of money from a single donor, ‘Manwin USA,’ an arm of Manwin. According to its website, “Manwin is an international information technology firm, specializing in highly trafficked websites. The company creates, develops and manages some of the most recognized mainstream and adult entertainment brands in the world…Headquartered in Luxembourg with management offices in Hamburg, London, Los Angeles, Nicosia, and Montreal, the company employs over 900 people.
Major funding in support of the measure was provided by AIDS Healthcare Foundation, which drafted the ballot language and introduced the measure, and has been securing support and endorsements for the ‘Yes on B’ campaign from medical and health groups like the L.A. County Medical Association and the California STD Controllers Association. Opposition to the measure comes primarily from pornographers.
Ballot Measure B was spearheaded by AIDS Healthcare Foundation (AHF) and members of the advocacy group, FAIR (‘For Adult Industry Responsibility’), after as many as 22 HIV infections believed to be industry-related were reported in several outbreaks in Los Angeles since 2004, and amidst thousands of sexually transmitted infections (STIs) occurring annually among adult performers. The ballot measure also came on the heels of an outbreak of syphilis, a highly contagious but curable STD, that was roiling L.A.’s adult film industry and shut down the entire industry for several weeks early last summer.

Sunday 9 December 2012

Terungkap, Alasan Pria Salah Gunakan Kondom

http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1935619/terungkap-alasan-pria-salah-gunakan-kondom
Oleh: Dahlia Krisnamurti

Headline


INILAH.COM, Jakarta - Kondom merupakan alat kontrasepsi yang tidak hanya dapat mencegah kehamilan, tetapi juga bisa membuat pasangan suami istri terhindar dari beragam penyakit menular.
Meski terlihat mudah dan sepele, ternyata tidak semua pria dan wanita selalu dapat memakai kondom dengan benar saat berhubungan intim. Padahal, jika digunakan dengan benar, kondom dapat mencegah kemungkinan kehamilan sampai 98 persen dan mencegah penyakit menular seksual.
Para peneliti dari Indiana University Amerika Serikat belum lama ini melakukan kajian terhadap 50 studi tentang penggunaan kondom dalam kurun waktu 16 tahun terakhir. Hasil riset tersebut menemukan sejumlah daftar kesalahan yang sering dilakukan pasangan saat menggunakan kondom. Nah, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan pria saat menggunakan kondom.
Telat pakai kondom
Banyak pria yang telat menggunakan kondom. Ada sekitar 17 sampai lebih dari 50% memasang kondomnya beberapa waktu setelah berhubungan seks atau bahkan ketika merekaakan ejakulasi dan mencapai puncaknya.
Pemakaian kondom yang baik tentu saat mulai berhubungan seks karena ini akan membuat Anda terhindar dari penyakit. Kondom juga memberi pelumas pada vagina agar hubungan seks lebih nikmat dan lancar.
Tak ada ruang gerak pada air mani
Ada lebih dari 45% orang salah menggunakan kondomnya karena mereka tidak memberi ruangan pada air mani. Ini akan membuat air mani berada diposisi yang tidak tepat. Anda sebaiknya tidak memasang kondom secara terlalu ketat agar memberikan udara dan tempat untuk air mani Anda.
Tak langsung memakai
Kesalahan lainnya adalah ketika pria sudah membuka kemasan kondom dan tidak langsung memakainya. Kualitas kondom akan menurun jika kondom tidak langsung digunakan.
Salah penyimpanan
Kondom tidak boleh disimpan di dompet, di saku belakang atau di tempat panas karena bisa menyebabkan kebocoran atau kerusakan. Tapi 3,3 hingga 19,1 persen orang dalam studi menyimpan kondom di luar tempat yang direkomendasikan pada kemasan.
Sering enggan pakai kondom
Ini adalah kesalahan pria yang fatal ketika mereka melepaskan kondomnya saat masih berhubungan seks. Banyak pria beralasan jika rasa ketika tidak memakai kondom jauh lebih nikmat.
Kurang teliti saat pembelian
Sebagian besar pria yang menggunakan kondom tidak teliti terhadap kondom yang mereka beli. Mereka akan membeli kondom yang paling murah dengan kualitas yang rendah juga.
Tak sadar pengamannya sobek
Banyak pria yang menggunakan kondom sobek dan bocor dan mereka tidak tahu bahwa kondom mereka rusak. Ini juga membuat pria melakukan hal fatal terlebih ketika mengeluarkan air mani di lubang Miss V.
Tak menggunakan pelumas
Antara 16 persen dan 25,8 persen orang melaporkan telah menggunakan kondom tanpa pelumas. Mengapa ini bisa menjadi masalah? Karena, jika Anda berhubungan seks untuk jangka waktu lama, kondom tersebut lebih mungkin untuk robek jika tidak memakai pelumas.
Komplikasi pelumas
Sekitar 3,2 persen wanita dan 4,7 persen pria dilaporkan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak dengan kondom lateks. Pelumas dengan bahan dasar tersebut justru akan melemahkan lateks, yang dapat membuat kondom rentan terhadap kerusakan. [mdr]