Friday 1 March 2013

Memulai pengobatan HIV mengurangi risiko kematian dari semua sebab; manfaat tambahan untuk pengobatan dini

http://www.spiritia.or.id/news/bacanews.php?nwno=1837
Oleh: Michael Carter, aidsmap.com


Orang dengan HIV yang menerima pengobatan antiretroviral (ARV) mengurangi risiko kematian sebesar 50%, sebuah tim peneliti internasional melaporkan dalam AIDS edisi Januari 2010.

Penurunan risiko kematian terlihat substansial terutama di antara mereka yang mulai memakai pengobatan HIV saat jumlah CD4 mereka berada di bawah 100.

Studi juga menunjukkan nilai dari memulai pengobatan HIV pada jumlah CD4 yang lebih tinggi. Pasien dengan jumlah CD4 100 atau kurang ketika mereka mulai ARV, secara bermakna lebih mungkin meninggal dalam lima tahun dibandingkan dengan mereka yang memulai ARV ketika jumlah CD4 500 atau lebih.

LATAR BELAKANG:

Pengenalan kombinasi pengobatan ARV yang efektif pada tahun 1996 mengubah harapan orang dengan HIV. Sekarang ada sekumpulan besar literatur penelitian menunjukkan bahwa terapi dengan ARV menurunkan viral load, meningkatkan jumlah CD4 dan meluaskan ketahanan fase bebas AIDS.

Namun, penyakit tidak terkait HIV semakin menjadi penyebab kesakitan dan kematian pada pasien dengan HIV. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak pengobatan HIV pada kelangsungan hidup secara keseluruhan di antara orang yang hidup dengan HIV.

Penelitian sebelumnya yang berusaha untuk meneliti masalah dibatasi oleh sejumlah faktor.

Penting, mereka sering tidak memiliki jumlah pasien naif ARV yang cukup untuk menentukan efek memulai pengobatan HIV pada semua penyebab kematian secara akurat. Selain itu, penelitian sebelumnya sering tidak memperhitungkan kemungkinan faktor-faktor pembaur seperti jumlah CD4 dan viral load dan kelompok penularan HIV.

Oleh karena itu, peneliti dari HIV-CASUAL Collaboration berharap untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dari inisiasi pengobatan HIV pada keseluruhan risiko mortalitas bagi orang dengan HIV.

Mereka mempelajari catatan dari 62.760 pasien yang terdaftar di 12 penelitian kohort yang berbeda di Eropa dan Amerika Serikat antara tahun 1996 dan 1998. Tak satu pun dari pasien telah menggunakan ARV sebelum mereka dimasukkan ke dalam studi ini.

Para peneliti membandingkan risiko kematian pasien yang memulai pengobatan dengan mereka yang tidak. Kecenderungan angka kematian juga dimonitor selama lima tahun berdasarkan apakah obat ARV telah dipakai. Pengaruh jumlah CD4 awal dan faktor-faktor termasuk kelompok penularan HIV juga diperhitungkan.

HASIL:
Pengobatan HIV dimulai oleh 26% pasien dalam tiga bulan memasuki studi kohort dan sebesar 55% pada akhir tindak lanjut (2003-2007).
Durasi rata-rata tindak lanjut adalah 3,3 tahun.

Sebanyak 2.039 pasien meninggal, menyediakan secara keseluruhan angka kematian 10 per 1.000 orang-tahun.

Secara keseluruhan, risiko kematian dari sebab apapun berkurang hingga 52% untuk pasien yang memulaiART.

ARV terutama bermanfaat bagi pasien dengan sistem kekebalan sangat rendah, risiko kematian dikurangi oleh 71% bagi mereka yang memulai ARV ketika jumlah CD4 di bawah 100.

Manfaat juga terlihat bagi individu-individu dengan jumlah CD4 yang dianggap “normal”. Mereka yang mulai pengobatan HIV ketika jumlah CD4 500 atau lebih memiliki penurunan risiko kematian akibat sebab apapun sebesar 23% dibandingkan dengan jumlah CD4 yang serupa yang tidak menggunakan ARV.

Selanjutnya, para peneliti menghitung kemungkinan ketahanan hidup selama lima tahun untuk pasien yang memulai ARV dan mereka yang tidak.

Probabilitas ketahanan hidup secara keseluruhan adalah 96% bagi mereka yang menggunakan ARV dibandingkan 92% dibandingkan mereka yang tidak menggunakan ARV.

Sekali lagi, hasil ini bervariasi menurut jumlah CD4, dengan keuntungan terbesar bagi mereka dengansistem kekebalan tubuh lemah.

Probabilitas ketahanan hidup selama lima tahun bagi mereka yang memulai ARV ketika jumlah CD4 100 atau lebih rendah adalah 89% dibandingkan 43% bagi merek dengan jumlah CD4 yang sama yang tidak memulai ARV.

Memulai pengobatan HIV juga meningkatkan probabilitas kelangsungan hidup pada orang dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi. Pasien yang memulai terapi ketika jumlah CD4 antara 200-350 memiliki kecenderungan 6% lebih tinggi untuk bertahan hidup daripada yang tidak memulai ARV (97% vs 91%).

Sedikit manfaat kelangsungan hidup itu juga terlihat antara pasien yang mulai memakai obat antiretroviral ketika jumlah CD4 di atas 350 (97% vs 94%).

Kelompok risiko HIV juga mempengaruhi kemungkinan untuk bertahan hidup bahkan ketika ARV dipakai. Orang dengan HIV yang berasal dari kelompok risiko heteroseksual, atau melalui hubungan seks dengan pria lain memiliki kemungkinan ketahanan hidup yang lebih lama dari lima tahun setelah memakai ARV dibandingkan mereka yang tertular HIV melalui penggunaan narkoba suntik (97% vs 97% vs 83%).

“Kami memperkirakan bahwa terapi antiretroviral telah menurunkan angka kematian orang dengan HIV sampai separuh di negara-negara maju, dan bahwa penurunan angka kematian lebih tinggi pada mereka yang memiliki prognosis lebih buruk pada awal tindak lanjut”, tulis para peneliti.
Namun, mereka menekankan bahwa temuan tidak berdebat atas keterlambatan dalam memulai pengobatan HIV.

Memang mereka menyimpulkan bahwa risiko kematian lima tahun pada orang dengan CD4 kurang dari 100 pada awal (11%) adalah hampir empat kali lebih besar dibandingkan dengan orang dengan CD4 lebih dari 500 (3%). “


Sumber: The HIV-CASUAL Collaboration. The effect of combined antiretroviral therapy overall mortality in HIV-infected individuals. AIDS 24: 123-37, 2010.

No comments: